- See more at: http://www.fathurrizqi.com/2013/09/membuat-slideshow-headline-news-blog.html#sthash.Z7oQXREi.dpuf

Cara membuat pupuk bokashi

Diposting oleh Unknown

Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi. Kompos yang sudah jadi dapat digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga proses ini dapat diulang dengan cara yang lebih efisien. Starter yang digunakan amat bervariasi, dapat diinokulasikan dari material sederhana seperti kotoran hewan, jamur, spora jamur,cacing, ragi, acar, sake, miso, natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut mengandung organisme yang mampu melakukan proses pengomposan.
Dalam proses pengomposan di tingkat rumah tangga, sampah dapur umumnya menjadi material yang dikomposkan, bersama dengan starter dan bahan tambahan yang menjadi pembawa starter seperti sekam padi, sisa gergaji kayu, ataupun kulit gandum dan batang jagung (Yusuf, 2000). Mikroorganisme starter umumnya berupa bakteri asam laktat, ragi, atau bakteri fototrofik yang bekerja dalam komunitas bakteri, memfermentasikan sampah dapur dan mempercepat pembusukan materi organik.
Umumnya pengomposan berlangsung selama 10-14 hari. Kompos yang dihasilkan akan terlihat berbeda dengan kompos pada umumnya; kompos bokashi akan terlihat hampir sama dengan sampah aslinya namun lebih pucat. Pembusukan akan terjadi segera setelah pupuk kompos ditempatkan di dalam tanah. Pengomposan bokashi hanya berperan sebagai pemercepat proses pembusukan sebelum material organik diberikan ke alam.
Pupuk Bokashi, menurut Wididana et al (1996) dapat memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi tanaman, serta menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang berwawasan lingkungan. Pupuk bokashi tidak meningkatkan unsur hara tanah, namun hanya memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, sehingga pupuk anorganik masih diperlukan (Cahyani, 2003). Pupuk bokashi, seperti pupuk kompos lainnya, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kandungan material organik pada tanah yang keras seperti tanah podzolik sehingga dapat meningkatkan aerasi tanah dan mengurangi bulk density tanah (Susilawati, 2000, dan Cahyani, 2003). Berdasarkan hasil penelitian Cahyani (2003), Penambahan pupuk bokashi berbahan dasar arang sekam padi dapat meningkatkan nilai batas cair dan batas plastis tanah latosol, namun terjadi peningkatan indeks plastisitas. Penambahan bokashi arang sekam padi juga berpengaruh terhadap kekuatan geser tanah dan peningkatan tinggi maksimum tanaman. Bokashi juga dapat digunakan untuk mengurangi kelengketan tanah terhadap alat dan mesin bajak sehingga dapat meningkatkan performa alat dan mesin bajak (Yusuf, 2000), dengan pengaplikasian bokashi sebelum pengolahan tanah dilakukan. Pupuk bokashi merupakan pupuk kompos yang dibuat dengan cara fermentasi. Bahan baku pupuk bokashi terdiri dari sisa tanaman, kotoran ternak, sampah dapur atau campuran material organik lainnya. Pupuk bokashi dibuat dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme efektif sebagai dekomposernya.
Cara membuat pupuk bokashi
Bokashi dipopulerkan pertamakali di Jepang sebagai pupuk organik yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif. Terminologi bokashi diambil dari istilah bahasa Jepang yang artinya perubahan secara bertahap. Sedangkan EM4 merupakan jenis mikroorganisme dekomposer untuk membuat pupuk bokashi. EM4 dipopulerkan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Jepang.
Proses pembuatan pupuk bokashi relatif lebih cepat dari pengomposan konvensional. Bokashi sudah siap dijadikan pupuk dalam tempo 1-14 hari sejak dibuat, tergantung dari bahan baku dan metode yang digunakan. Membuat bokashi sangat mudah, bisa dilakukan dalam skala rumah tangga maupun skala pertanian yang lebih besar. Berikut ini kami jelaskan tahap-tahapnya.
More aboutCara membuat pupuk bokashi

hari ini wek..

Diposting oleh Unknown

hari ini tidak posting. wek...
More abouthari ini wek..

Jenis-jenis pupuk kompos

Diposting oleh Unknown

Jenis dan karakteristik pupuk komposPupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Untuk membuat pupuk kompos diperlukan bahan baku berupa material organik dan organisme pengurai. Organisme pengurainya bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Teknologi pengomposan dikembangkan dari proses penguraian material organik yang terjadi di alam bebas. Terbentuknya humus di hutan merupakan salah satu contoh pengomposan secara alami. Prosesnya berjalan sangat lambat, bisa sampai berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Kemudian umat manusia memodifikasi proses penguraian material organik tersebut. Sehingga pengomposan yang dikelola manusia bisa dilakukan dalam tempo yang lebih singkat.
Pupuk kompos mudah dibuat dan teknologinya sederhana. Semua orang bisa mengerjakannya, baik untuk skala pertanian maupun sekadar keperluan pekarangan. Silahkan baca cara membuat kompos untuk skala pertanian dan rumah tangga.
More aboutJenis-jenis pupuk kompos

Cara membuat kompos

Diposting oleh Unknown

Pernah mendengar istilah “kompos takakura”? Bila ditilik dari hasil akhirnya, tidaklah jauh berbeda dengan kompos yang biasa kita temukan. Perbedaannya, kompos takakura dibuat dengan cara Takakura Home Method Composting, sebuah metode pembuatan kompos yang ditujukan untuk mendaurulang sampah dapur.
Metode kompos takakura pertamakali diperkenalkan di Surabaya pada tahun 2004 oleh seorang Jepang bernama Mr. Takakura. Waktu itu, beliau mencoba mencari solusi terhadap penumpukan sampah organik di kota itu. Sehingga muncul ide untuk mendaur ulang sebagian sampah rumah tangga sejak di dapur. Maka, dirancanglah sebuah metode pembuatan kompos yang bisa dilakukan di dapur. Syaratnya harus higienis tidak berbau dan tidak jorok, mengingat dapur merupakan tempat mengolah makanan.
Proses pembuatan kompos takakura sangatlah mudah, hanya saja kita harus menyiapkan starter mikroorganisme dan pembuatan bibit kompos terlebih dahulu. Langkah persiapan ini cukup dilakukan sekali saja. Selanjutnya tinggal melakukan pengomposan secara terus menerus. Apabila Anda tidak sempat membuat starter dan bibit kompos, saat ini sudah banyak yang menjual paket kompos takakura siap pakai.
More aboutCara membuat kompos

Membuat media persemaian hortikultura

Diposting oleh Unknown

Membuat media persemaian untuk tanaman hortikultura
Tujuan utama penyemaian benih adalah untuk mengurangi kematian akibat tanaman yang belum siap dengan kondisi lapangan. Baik itu melindunginya dari cuaca ataupun gangguan lainnya.
Tanaman yang memerlukan tahap penyemaian biasanya yang mempunyai siklus panen menengah hingga panjang dan memiliki benih yang kecil-kecil. Untuk tanaman dengan siklus panen cepat seperti bayam dan kangkung, tahap penyemaian menjadi kurang ekonomis. Sedangkan untuk tanaman yang memiliki biji besar, sebaiknya ditanam dengan ditugal. Tanaman yang berbiji besar relatif tahan terhadap kondisi lingkungan karena didalamnya telah terkandung zat yang berguna menopang awal pertumbuhan. Beberapa jenis hortikultura yang biasa disemaikan antara lain tomat, cabe, sawi, selada dan sebagainya.
Proses penyemaian memerlukan tempat dan perlakuan khusus yang berbeda dengan kondisi lapangan. Untuk itu diperlukan tempat persemaian yang terpisah dengan areal tanam. Tempat persemaian bisa dibuat permanen ataupun sementara. Media persemaian bisa berupa tray, tercetak, polybag atau bedengan biasa. Berikut ini tahapan-tahapan mempersiapkan media persemaian.

Menyiapkan media tanam

Hal pertama yang harus disiapkan adalah media tanam. Sebagai tempat benih/biji berkecambah media tanam ini harus terjamin dari segi ketersedian nutrisi, kelembaban dan struktur baik. Media persemaian yang alami terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang memiliki kandungan hara tinggi. Selain itu ketersediaan air dalam media persemaian harus mencukupi atau tingkat kelembaban yang relatif lebih tinggi dari areal tanam biasa.
Tanah yang baik untuk media persemaian diambil dari bagian atas (top soil). Sebaiknya ambil tanah dengan kedalaman tidak lebih dari 5 cm. Tanah yang baik merupakan tanah hutan, atau tanah yang terdapat di bawah tanaman bambu. Tanah tersebut memiliki karakteristik yang baik, terdiri dari campuran lempung dan pasir. Lempung benrmanfaat sebagai perekat media tanam sedangkan pasir bermanfaat untuk memberikan porositas yang baik.
Untuk memperkaya kandungan hara bisa ditambahkan dengan pupuk organik. Bisa berupa pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos. Hal yang penting adalah haluskan pupuk tersebut dengan cara diayak. Struktur yang kasar tidak baik untuk pertumbuhan benih/biji yang baru berkecambah karena perakarannya masih terlalu lembut.
Campurkan bagian tanah dan pupuk organik dengan rasio 1:1. Atau bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Cirinya, setelah dicampurkan ditambah air teksturnya bisa solid (bisa dikepal tidak ambrol) namun tidak becek.

Membuat media persemaian berbentuk tray/polybag/cetak

  • Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik (pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang) komposisinya 1:1.
  • Untuk persemaian tray, masukkan campuran media tanam tersebut kedalam tray, padatkan secukupnya agar media bisa mencengkrap tanaman. Tray sudah siap untuk media tanam.
  • Untuk persemaian polybag, campurkan media tanam yang telah dibuat dengan arang sekam dengan komposisi 1:1. Ambil polybag dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman. Media persemaian polybag siap untuk ditanami.
  • Untuk persemaian cetak, siram campuran media tanam yang telah dibuat tersebut dengan air secukupnya. Air berfungsi untuk menyolidkan campuran agar mudah dibentuk dan tidak ambrol. Kemudian gunakan cetakan untuk membentuk adonan menjadi bentuk kotak-kotak kecil. Lubangi bagian atas kotak-kotak tersebut sedalam 1-2 cm untuk memasukkan benih. Media persemaian siap ditanami.

Membuat media persemaian berbentuk bedengan

  • Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik dengan komposisi 1:1.
  • Kemudian bentuk bedengan dan letakan campuran tadi diatas permukaan bedengan. Ketebalan campuran hendaknya 5-7 cm, ketebalan ini optimal untuk tanaman yang baru tumbuh.
  • Siram bedengan dengan air secukupnya dan tebarkan benih di atas bedengan tersebut.
  • Buat tiang penyangga atau bambu yang dilengkungkan, kemudian tutup bedengan dengan paranet.
  • Penutup bedengan bisa dibuat permanen dengan paranet, atau dibuat dengan sistem tutup buka dengan plastik bening. Sistem tutup buka berguna pada musim hujan agar tanaman tidak terkena kucuran air hujan secara langsung. Benih yang cocok disemaikan di persemaian tipe bedengan adalah sayuran daun bersiklus pendek seperti sawi, caisim, pakchoi, dll.

LANGKAH LANGKAH PROSES PEMBIBITAN
  1. Rendam bibit buah ke dalam air selama 24 jam.
  2. Sediakan media pot atau polybag berlubang.
  3. Isi pot dengan campuran tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos.
  4. Tanamkan bibit dalam media tanam dengan kedalaman berbeda, ada yang mencapai 10 cm dan 5 cm. Idealnya anda bisa menanam bibit buah masuk kedalam tanah dan tidak terlalu dalam.
  5. Lalu siram hingga lembab dan letakkan pot bibit tersebut pada tempat teduh dan sejuk.
  6. Lakukan penyiraman sekali seminggu.
  7. Bibit juga perlu diberi pupuk NPK sebanyak 1 gram setiap minggu, dan lakukan penyemprotan pestisida agar tidak terserang penyakit.
  8. Bersihkan media tanam jika terlihat kotor dan tumbuh gulma dengan cara mencabutnya perlahan tanpa merusak bibit.
  9. Selanjutnya anda bisa menunggu pertumbuhan bibit hingga akhirnya bertunas dengan munculnya akar dan beberapa jumlah daun. Maka setelah tunas tersebut terlihat memiliki batang kuat, anda bisa memindahkannya ke tempat lain, baik di lahan terbuka ataupun dalam pot.
pembibitan tanaman buah
Selain dalam polybag, anda bisa melakukan pembibitan tanaman buah dengan penyemaian benih agar menghasilkan tanaman subur yang cepat berbuah dan lebat. Cara penyemaian bibit ini bisa dilakukan dengan cara:
  1. Siapkan tempat persemaian bibit diatas tanah dengan lebar dan panjang yang sesuai dengan jumlah bibit, lalu buat bedengan dari campuran humus dan pupuk kandang atau kompos.
  2. Sebarkan bibit buah ke atas bedengan secara merata dan beri sedikit jarak agar tumbuh baik.
  3. Pada musim kemarau, bedengan perlu ditutup dengan plastik atau karung goni agar tetap berada dalam kelembaban, dan perlu diberi naungan ketika musim hujan agar tidak merusak pembibitannya.
  4. Rawat bibit tersebut dengan penyiraman cukup, pemupukan dan penyemprotan pestisida, maka tunggu hingga bibit berkecambah dengan tumbuh akar dan daun. Selanjutnya tanaman buah dapat dipindahtanamkan ke lahan lain.

Demikian sedikit artikel tentang membuat media persemaian horltikultura. semoga bermanfaat.. ^_^
More aboutMembuat media persemaian hortikultura